Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen STIT INSIDA di Pesantren Terpadu Al-Musthafawiyah

Pada 21 Nopember 2022, 17 Dosen dan mahasiswa STIT INSIDA Jakarta  melaksanakan “Pengabdian Kepada Masyarakat” (PKM) di Pesantren Terpadu Al-Musthafawiyah. Kegiatan PKM telah dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 19 sampai 20 Nopember 2022. Kegiatan PKM  di ikuti oleh santri Ma’had Aly dan Takhassush sejumlah 55 santri.

Tujuan dari PKM ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua STIT INSIDA, Dr. Rafiqurrahman,MA bahwa “…kegiatan ini merupakan implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat…”dan  Pesantren Al-Mushafawiyah dipilih sebagai tempat PKM karena pondok ini linier dengan program studi yang ada di kampus STIT INSIDA, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Asep Kusnadi, M. Pd sebagai Ketua Pelaksana PKM, “… karena di STIT INSIDA memiliki tiga program studi, yaitu Pendidikan agama Islam, Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah dan Pendidkan Islam Anak Usia Dini…”. Adapun hubungannya dengan Ma’had Aly maupun Takhassush adalah sebagai penguatan pengetahuan dan wawasan umum bagi santri Ma’had Aly yang selama ini hanya fokus kajian kitab kuning atau kajian kitab turosh, hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Kelembagaan, KH. Baden Syukrillah.

Dalam sambutannya, Dr. A. Wafi Muhaimin, M. IRKH selaku Kepala Lembaga Pendidikan Pesantren mewakili Direktur Pesantren Al-Musthafawiyah, menyampaikan hal-hal terkait dengan latar belakang berdirinya Pesantren Al-Mus, dan beberapa program Pendidikan yang dijalan di pesantren tersebut, bahwa keberadaan Ma’had Aly dan Takhassush merupakan program pondok yang pertama kali dibuka, yang selanjutnya pada tahun 2013 dibuka program boarding untuk tingkat SMPIT, SMAIT, SMKIT Farmasi, yang kemudian tahun 2020 dibuka program Madrasah Aliyah dan MTs.

Adapun dosen-dosen yang terlibat mengajar di Ma’had Aly adalah para Kyai kampung yang ada disekitar Megamendung dan Cisarua, dimana para Kyai tersebut memiliki kompetensi yang kuat dalam bidang kajian Kitab Turosh, seperti Bahasa Arab, Fiqh, Ushul Fiqh, Ilmu Faraid, Tauhid-Akhlaq dan lainnya. Untuk pengembangan ilmu lainnya sebagaimana disampaikan KH. A. Syamsul Bahri N, selaku Direktur Pesantren Terpadu, ada juga para dosen lulusan Timur Tengah, UIN Jakarta, seperti Prof. Dr. Said Agil Munawar, MA pernah memberikan kuliah umum di Ma’had Aly. Bahkan seperti disampaikan Dr. A. Wafi Muhaimin, M. IRKH bahwa Ma’had Aly pada tahun 2018 pernah mengadakan seminar nasional dan lomba baca kitab kuning. Perlu diketahui pula bahwa Ma’had Aly yang ada di Pesantren Al-Musthafawiyah fokus pada kajian Fiqh Bi’ah atau Fiqh Lingkungan, hal ini untuk menjawab tantangan zaman dan memadukan program pemerintah akan pentingnya memelihara kelestarian alam.

Kehadiran para dosen dari STIT INSIDA Jakarta cukup memberikan kontribusi positif bagi para santri Ma’had Aly khususnya, begitu pula sebaliknya, bahwa para santri Ma’had Aly Al-Musthafawiyah dalam penilaian para dosen STIT INSIDA, seperti disampaikan KH. Badruddin Busyro, Lc., M. Ag dan KH. Imron Rosyadi, Lc., M. Si sebagai dosen Bahasa Arab mengatakan “….kemampuan baca kitab kuning cukup baik, demikian pula kemampuan pemahaman Nahwu Shorof untuk sebagian santrinya cukup baik…” hal ini bisa dilihat dari respon pertanyaan yang disampaikan oleh narasumber tersebut.

Di akhir kegiatan akhirnya para dosen dan mahasiswa STIT INSIDA mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengasuh Pesantren Terpadu Al-Musthafawiyah, Buya KH. Musthafa Husein Harahap, Direktur Pondok dan Manajemen yang telah memperkenankan menyelenggarakan PKM di Pondok Pesantren Terpadu Al-Musthafawiyah, dan juga buat pesertanya santri Ma’had Aly yang selama dua hari telah mengikuti kegiatan PKM dengan khusyu’.